Kuala Lumpur-PNF: Dalam upaya memberikan akses pendidikan kepada semua warga negara Indonesia, baik di dalam maupun luar negeri, pemerintah RI melalui KBRI Kuala Lumpur, gencar melakukan berbagai terobosan dalam upaya memberikan layanan pendidikan bagi anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia.
Akhir September 2024 lalu, Wakil Duta Besar RI Rossy Verona dan Atdikbud KBRI Kuala Lumpur, Prof Muhammad Firdaus, berkesempatan memberikan sosialisasi beasiswa ADEM kepada pengelola Sanggar Bimbingan (SB) dan siswa SB SMP An-Nahdloh, Banting, Selangor.
Beasiswa ADEM (Afirmasi Pendidikan Menengah), merupakan beasiswa yang dialokasikan bagi lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Khususnya anak-anak PMI di Malaysia, mereka dapat mengikuti program beasiswa ADEM Repatriasi untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi ke jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) di Indonesia.
Hadir juga dalam kesempatan tersebut, Tim PNF KBRI Kuala Lumpur, Guru Sekolah Indonesia Kuala Lumpur sekaligus Kordinator ADEM SIKL, Deany Yasir Wirya dan Dwi Hatmoko. Pada kesempatan tersebut, terdata sekitar 44 siswa potensial yang terdiri dari kelas 7, 8, dan 9 SMP.
Mudir Pondok An-Nahdloh, Ustaz Rijal Jamian mengaku sangat senang dan berterima terima kasih kepada Tim dari KBRI Kuala Lumpur atas perhatian kepada santri-santrinya dengan melakukan kunjungan dan sosialisasi beasiswa di pesantrennya. “Semoga tahun ini banyak dari santri yang mengikuti seleksi beasiswa ADEM dan lulus. Sehingga dapat melanjutkan ke jenjang SMA di Indonesia dengan mendapatkan pendidikan yang lebih baik,” harapnya.
Dalam sambutannya, Wakil Duta Besar RI Rossy Verona menyampaikan bahwa KBRI akan terus mendukung dan bekerjasama dengan SB SMP An-Nahdloh, baik dalam bidang layanan pendidikan anak-anak Indonesia di Malaysia jenjang SMP, maupun dalam kepengurusan dokumen bagi anak-anak Indonesia yang belajar di SB SMP An-Nahdloh.
Lebih lanjut, ibu DCM berharap agar anak-anak PMI harus dapat memanfaatkan kesempatan sekolah dengan baik, demi tercapainya masa depan anak-anak Indonesia di Malaysia yang lebih baik. “Semua santri harus mengikuti kesempatan beasiswa ADEM, agar menyiapkan mental untuk beradaptasi terhadap lingkungan yang baru di Indonesia, menyiapkan mental karena jauh dari orangtua, siap belajar lebih rajin lagi, dan selalu meningkatkan motivasi berprestasi hingga ke perguruan tinggi,” jelasnya.
Sementara itu, Atdikbud KBRI Kuala Lumpur, Prof Muhammad Firdaus menjelaskan lebih rinci tentang beasiswa ADEM yang meliputi; persyaratan administrasi yang harus disiapkan, seleksi beasiswa ADEM, daftar sekolah mitra di Indonesia, fasilitas penerima beasiswa ADEM, kuota penerima beasiswa ADEM di Malaysia, serta berbagi cerita tentang kisah sukses para penerima beasiswa ADEM sebelumnya yang berasal dari wilayah Sabah, Malaysia Timur.
Dalam kesempatan tanya jawab, Muhamad Adil siswa kelas 9 SB-SMP An-Nahdloh yang orangtuanya berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan sangat berharap agar dapat mengikuti seleksi beasiswa ADEM dan terpilih menjadi penerima beasiswa ADEM dari pemerintah, karena cita-citanya adalah ingin menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI). “Semoga dengan beasiswa ini, kami anak-anak Indonesia dapat lebih mengenal dekat lagi wilayah dan kebudayaan Indonesia, khususnya Makassar, Sulawesi Selatan,” ujarnya.
Acara ditutup dengan kegiatan pelepasan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional dari Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Ulum Banyuanyar (STAI DUBA) Pamekasan dan Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Sumenep. Para mahasiswa tersebut telah mengikuti kegiatan KKN selama hampir sebulan di SB SMP An-Nahdloh. Selain mengajar materi materi pelajaran umum, pelajaran agama, para mahasiswa juga mengenalkan tentang kebudayaan Indonesia, serta penanaman karakter. (DYW, DH, dan THS)