Kuala Lumur-SIKL: Tim Pendidikan Non Formal (PNF) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur memfasilitasi kegiatan rutin pelatihan bulanan untuk pengelola Sanggar Bimbingan (SB) di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, Sabtu (19/10/2024). Hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Sekolah selaku Ketua PNF Friny Napasti, para guru bina yang terdiri dari guru SIKL, dan semua pengelola SB.

Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pengelola dan guru sanggar bimbingan agar memahami berbagai jenis penilaian dan mampu mengembangkannya, serta mampu menerapkan berbagai teknik penilaian untuk mengevaluasi proses dan hasil belajar siswa secara objektif. Selain itu diberikan juga pengethaun dan pemahaman tentang konsep dasar keuangan dan pentingnya pengelolaan keuangan yang baik.

Dalam sambutannya, Ketua PNF KBRI Kuala Lumpur, Friny Napasti, M.Pd., menegaskan bahwa kedepannya layanan pendidikan di SB perlu lebih luas. “Namun demikian, harus selektif, tidak menerima siswa yang sengaja dibawa dari Indonesia,” tegasnya.

Pemateri pertama Bpk. Isa Suhada, M.Pd., memaparkan tentang mekanisme manajemen kelas dan mekanisme asesmen penilaian. “Dengan ini guru dan siswa mampu untuk memberikan umpan balik yang jelas dan bermanfaat kepada siswa berdasarkan hasil penilaian,” unjarnya.

Sementara itu, pemateri kedua, Siti Endang Aprianti, S.Pd., Gr. menjelaskan konsep dasar keuangan dan pentingnya pengelolaan keuangan yang baik. Dari materi tersebut diharapkan pengelola mampu merancang, mengelola, dan mengevaluasi anggaran Sanggar Bimbingan secara efektif.

Dengan demikian, pengelola SB mampu merumuskan dan menerapkan kebijakan keuangan yang mendukung kegiatan SB, serta memahami pentingnya transparansi dalam pengelolaan keuangan untuk membangun kepercayaan di antara pemangku kepentingan.

Selain pelatihan, juga diadakan sesi pertemuan khusus antara guru bina dengan pengelola SB. Dalam pertemuan tersebut dibahas berbagai masalah tentang mekanisme Kerjasama antara guru bina dan SB. (THS)